Tanaman tapak dara (Catharanthus Roseus) adalah tanaman herbal yang berasal dari Madagaskar yang tumbuh liar di alam yang terancam puna, penyebab utamanya adalah perusakan habitatnya dengan system pertanian lading bergilir dengan menebangan hutan dan dibakar. Tanaman tapak dara banyak dikembangkan dan dibudidayakan di daerah subtropis dan tropis dunia untuk menghasilkan produk herbal. Merupakan tanaman perdu yang tingginya sampai 1 m. Daunnya oval sampai elips, warna hijau mengkilap, tidak berbulu, dengan pelepah pucat dan tangkai daun yang pendek, tersusun secara teratur berpasangan berlawanan. Bunganya berwarna putih hingga merah muda dengan pusat berwarna merah gelap, mempunyai liam kelopak bunga.
Tanaman tapak dara telah lama dibudidayakan untuk obat herbal dan sebagai tanaman hias. Dalam pengobatan herbal tradisional Cina, ekstrak tanaman tapak dara digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, yaitu diabetes, malaria, dan penyakit leukemia. Walaupun pernah terjadi konflik antara penggunaan tradisionil dan perusahaan farmasi barat dengan tuduhan dapat menyebabkan biopiracy. Hal ini dapat berbahaya jika dikonsumsi secara oral, dapat menimbulkan halusinasi, dikutip dengan Vinca rosea sebagai sinonimnya)oleh Undang-Undang 159 Negara Bagian Louisiana.
Sebagai tanaman hias, tanaman tapak dara sangat populer di taman-taman daerah subtropis, karena tahan dalam kondisi kering dan kekurangan gizi, dengan suhu tidak pernah turun di bawah 5°C sampai 7°C, dan sebagai tanaman hias di kebun beriklim sedang. Periode pembungaan yang panjang, sepanjang tahun dalam kondisi iklim tropis, dan dari musim semi ke musim gugur di daerah beriklim sub tropis. Dengan sinar matahari penuh dan kondisi tanah kering lebih disukai.
Tanaman tapak dara yang banyak dipilih dibudidayakan karena mempunyai warna bunga yang bervariasi yaitu putih, ungu muda, merah dan oranye kemerahan, dan juga toleran terhadap kondisi pertumbuhan di daerah beriklim dingin. Jenis yang terkenal yaitu ‘Albus (bunga putih), Pendingin Anggur, (mawar merah muda), Ocellatus (berbagai warna), dan ‘Cooler Peppermint’ (putih dengan pusat merah).
Kandungan alkaloid yang terkandung didalam tanaman tapak dara adalah hipotensi, penenang dan memiliki sifat tranquilising dan anti kanker. Disamping itu membantu dalam mengurangi nyeri otot, depresi sistem saraf pusat dan sengatan tawon.
source, sumber : http://tanamanherbal.info/
0 komentar:
Posting Komentar